Memahami “Lokakarya Membaca”: Metode Interaktif untuk Budaya Literasi

Berkaitan erat dengan program Bimbingan Teknis (Bimtek) Daring Literasi yang baru saja dibuka oleh Direktorat Guru Pendidikan Dasar, salah satu modul utamanya adalah “Lokakarya Membaca”. Metode ini merupakan pendekatan pengajaran yang vital dalam upaya Kemendikdasmen untuk memperkuat budaya literasi di sekolah.

Lokakarya Membaca didefinisikan sebagai metode pengajaran yang berfokus pada instruksi membaca secara interaktif yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan keterampilan literasi siswa secara mendalam.

Prinsip Utama Lokakarya Membaca

Metode ini bergerak melampaui pembelajaran membaca konvensional. Lokakarya Membaca menekankan pada dua elemen inti yang memberdayakan siswa:

  1. Pilihan Bacaan Mandiri: Siswa didorong dan diberi kebebasan untuk memilih bacaan mereka sendiri. Prinsip ini bertujuan menumbuhkan agency (rasa kepemilikan) dan motivasi intrinsik siswa, karena mereka membaca materi yang sesuai dengan minat dan tingkat pemahaman mereka.
  2. Diskusi dan Refleksi Interaktif: Pembelajaran tidak berhenti pada membaca teks. Siswa kemudian terlibat dalam diskusi mendalam mengenai isi bacaan, interpretasi, dan pandangan mereka. Hal ini membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analisis, dan keterampilan komunikasi lisan.

Penerapan Lokakarya Membaca diyakini efektif dalam menciptakan lingkungan kelas yang suportif, di mana membaca menjadi kebiasaan yang menyenangkan dan bermakna, sesuai dengan tujuan Bimtek Daring Literasi Angkatan 3 yang baru diumumkan.

Sumber: https://www.instagram.com/p/DQLaQEcE1B5/?img_index=2

You may also like...