Indonesia dan UEA Bersinergi: Transformasi EdTech di Madrasah dan Pesantren Disaksikan Presiden Prabowo
Komitmen Pemerintah Indonesia dalam memajukan pendidikan berbasis teknologi diperkuat melalui kerja sama internasional. Dilansir dari setneg.go.id, Penandatanganan kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada November 2025. Penandatanganan ini menjadi simbol komitmen bersama dalam memperkuat Teknologi Pendidikan (EdTech) di sektor pendidikan Islam di Indonesia.
Kolaborasi ini menitikberatkan pada pengembangan lembaga pendidikan keagamaan Islam di Indonesia, khususnya madrasah dan pesantren, dengan memanfaatkan platform digital.
Pengembangan Platform Digital dan Konten Lokal
Melalui kerja sama ini, diharapkan terjadi transformasi pedagogi dan sistem pembelajaran berbasis teknologi yang sesuai dengan konteks lokal, tetapi tetap modern dan inklusif.
Inisiatif konkret dari kolaborasi ini meliputi:
- Pengembangan Perangkat Lunak dan Konten Digital: Akan dikembangkan software platform dan konten digital yang kaya untuk mata pelajaran tertentu, seperti Matematika dan Bahasa Arab.
- Pelatihan Komprehensif: Akan diadakan pelatihan intensif bagi guru dan pengelola program pendidikan di madrasah dan pesantren.
- Big Data Control Center: Rencana pembentukan pusat kendali data besar untuk mendukung pengelolaan pembelajaran yang efisien dan berbasis data.
UEA, dengan pengalaman yang mumpuni dalam teknologi pendidikan dan Kecerdasan Buatan (AI)—sebagaimana yang kini juga menjadi fokus Kemendikdasmen—berkomitmen untuk membantu Indonesia memperkuat sistem pembelajaran digitalnya.
Implementasi Berkelanjutan dan Komite Pengarah Bersama
Untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan program, direncanakan pembentukan Komite Pengarah Bersama (Joint Steering Committee). Komite ini akan mengawasi implementasi program di lapangan.
Kementerian Agama Indonesia melihat kolaborasi ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam dan memperluas akses pendidikan berkualitas ke seluruh pelosok negeri. Kerja sama ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mencerminkan visi kedua negara untuk masa depan yang berkelanjutan melalui pendidikan yang inklusif dan berbasis teknologi.
Sumber: setnet.go.id