Kemenag dan British Council Perkuat Kemitraan: 720 Guru Madrasah Siap Ikuti Pelatihan Bahasa Inggris Global!
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia dan British Council memperkuat kemitraan strategis mereka melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) baru di Jakarta pada Kamis, 20 November 2025. Kolaborasi ini bertujuan untuk peningkatan pengajaran Bahasa Inggris dan perluasan akses pendidikan internasional.

Poin-Poin Utama MoU dan Komitmen Bersama
1. Tujuan dan Visi Kemitraan
- Sekjen Kemenag, Kamaruddin Amin: Menyatakan MoU ini adalah komitmen kolektif untuk memperkuat mutu pendidikan Indonesia agar “Maju, Bermutu, Mendunia,” yang membutuhkan kemitraan internasional yang kuat.
- Fokus Kolaborasi: Meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Inggris di madrasah, memperluas interaksi internasional bagi guru dan siswa, serta mendukung terciptanya kompetensi global.
2. Kontribusi Nyata dan Program Pelatihan Guru
- British Council akan menyelenggarakan program Continuing Professional Development (CPD) for Madrasah English Teachers.
- Target Peserta: Sebanyak 720 guru Bahasa Inggris di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) akan mengikuti pelatihan profesional ini.
- Peran Guru: Direktur British Council Indonesia dan Asia Tenggara, Summer Xia, menekankan bahwa tujuan pelatihan adalah membekali guru dengan kemampuan dan kepercayaan diri untuk menginspirasi siswa agar berani bermimpi tanpa batas.
3. Dukungan Inggris terhadap Pendidikan Indonesia
- Beasiswa Internasional: Inggris, melalui British Council, mendukung program beasiswa internasional seperti Chevening yang membuka akses global bagi generasi muda Indonesia.
- Dubes Inggris, Dominic Jermey: Menyambut positif MoU sebagai langkah penting untuk memperkuat hubungan pendidikan, kolaborasi antaragama, dan meningkatkan pemahaman bersama antara kedua negara.
- Pilar Kemitraan Strategis: Jermey menambahkan bahwa pendidikan adalah pilar penting dalam Kemitraan Strategis Inggris–Indonesia yang rencananya akan ditandatangani oleh Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Keir Starmer pada awal tahun depan.
Sumber: Kedutaan Besar Inggris, Metronews