Dari Balik Meja ke Ruang Kelas: Direktur Kemendikdasmen Mengajar Langsung, Cek Implementasi “7 KAIH” di TK Pekanbaru
Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (PAUD PNF) Kemendikdasmen, Suparto, mengunjungi dan berkesempatan mengajar langsung di TK Lillah Pekanbaru, Riau, pada Jumat (21/11). Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Bulan Guru Nasional (BGN) 2025 dan bertujuan untuk melihat implementasi kebijakan di lapangan.

Suparto menjajal kebolehannya sebagai “guru TK” dengan metode pembelajaran yang disukai anak-anak:
- Aktivitas Awal: Memulai dengan doa bersama untuk membangun kebiasaan baik dan menenangkan suasana.
- Ice Breaking: Mencairkan suasana dengan ice breaking singkat dan bernyanyi lagu “Lihat Kebunku.”
- Cerita Bermakna: Membacakan buku cerita bergambar tentang penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) yang berjudul “Selamat Pagi Dina!”, yang mengajarkan nilai kedisiplinan dan tanggung jawab.
- Interaksi Aktif: Mengajak anak-anak menyebutkan nama dan menuliskan umur, menguji pemahaman numerasi dan interaksi sosial mereka.
- Apresiasi: Memberikan hadiah kecil sebagai apresiasi atas keberanian, keceriaan, dan partisipasi murid.
Kepala Sekolah TK Lillah, Sri Gusmayanti, memuji Direktur Suparto yang mampu membangun kedekatan dengan murid-murid secara cepat, membuat anak-anak yang biasanya malu menjadi terlibat sangat aktif.
Tujuan Kunjungan: Melihat Implementasi 7 KAIH
Tujuan utama kedatangan Suparto adalah untuk melihat implementasi kebijakan 7 KAIH mulai dari jenjang PAUD hingga menengah, sebagai ukuran riil keberhasilan kebijakan.
- Konsep Pembelajaran: Melihat praktik guru dan siswa dalam konteks pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful.
- Fokus PAUD: Konsep pembelajaran di Satuan PAUD adalah pengenalan diri, pengenalan sesama, dan kepedulian sosial.
- Penanaman Karakter: Suparto menegaskan bahwa penanaman karakter terbaik dilakukan melalui kebiasaan-kebiasaan yang mengembirakan pada usia emas 0–5 tahun.
- Apresiasi Sekolah: Ia kagum dengan TK Lillah yang mampu mengondisikan anak untuk tumbuh kembang berdasarkan potensi, termasuk menanamkan suasana keagamaan (membiasakan salat Dhuha di masjid).
Pesan Direktur di Bulan Guru Nasional
Sebagai bagian dari BGN 2025, Suparto menyampaikan pesan penting terkait peran birokrat pendidikan:
- Keteladanan Birokrat: Seorang pejabat yang menangani urusan guru sejatinya adalah pendidik yang harus memberikan keteladanan dan dekat dengan rakyat.
- Turun ke Lapangan: “Seorang direktur jangan menjadi birokrat yang hanya duduk di belakang meja. Kita harus turun langsung melihat praktik pembelajaran secara riil, empiris, dan implementatif.”
- Visi Indonesia Emas: Interaksinya dengan anak-anak adalah energi luar biasa, melihat calon-calon pemimpin generasi Indonesia emas 2045 yang disiapkan dengan fondasi karakter yang baik sejak usia dini.