Kerjasama Internasional: Kemendikdasmen Gandeng UNESCO dan Tiongkok Perkuat Kompetensi Guru
Dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi guru dan daya saing pendidikan Indonesia di kancah global, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkuat komitmen melalui kolaborasi internasional yang signifikan.
Langkah ini diwujudkan melalui penandatanganan kerja sama penting dengan dua institusi besar di Tiongkok:
- UNESCO Teacher Education Centre (TEC) di Shanghai.
- Center for Language Education and Cooperation (CLEC) di Beijing.
Kerja sama strategis ini mencakup berbagai bidang, yaitu pengembangan kapasitas guru, riset bersama, hingga penguatan pembelajaran Bahasa Mandarin di Indonesia.
Fokus Penguatan Bahasa Mandarin dan Native Speaker
Khusus dengan CLEC di Beijing, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen GTKPG), Ibu Nunuk, berdiskusi mengenai rencana pelaksanaan program penguatan kompetensi guru Bahasa Mandarin lokal di Indonesia. Program ini akan dilakukan melalui pendampingan intensif oleh penutur jati (native speaker) dari Tiongkok.
Inisiatif ini bertujuan untuk melahirkan guru-guru Bahasa Mandarin lokal yang memiliki kompetensi bahasa yang otentik dan metode pengajaran yang mutakhir.
Berbagi Praktik Baik Indonesia di Kancah Global
Dalam forum diskusi tersebut, Dirjen Nunuk juga mengambil peran aktif dengan berbagi praktik baik yang telah diterapkan Indonesia, khususnya terkait:
- Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA), yang sejalan dengan peluncuran buku “AI untuk SMK”.
- Penguatan kecerdasan sosial-emosional (KSW) guru dan murid, sebuah aspek penting selain penguasaan teknologi.
Langkah kolaborasi global ini menegaskan peran Indonesia dalam membangun ekosistem guru yang adaptif, berdaya saing global, dan berkarakter humanis, sekaligus menunjukkan komitmen untuk mengintegrasikan teknologi dan nilai-nilai karakter demi mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Sumber: https://www.instagram.com/ditjen.gtk.kemdikbud/p/DQshXyokxDU/
