Pelopor Emansipasi Pendidikan: Mengenang Perjuangan Raden Dewi Sartika
Setelah mengenang Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional, sorotan beralih pada sosok inspiratif dari Jawa Barat, Raden Dewi Sartika (1884-1947). Beliau dikenal sebagai pionir dan pejuang gigih yang membuka jalan bagi pendidikan kaum perempuan di Indonesia.
Lahir di Bandung, Jawa Barat, Dewi Sartika mengawali karirnya sebagai pendidik dengan fokus pada segmen yang paling terpinggirkan saat itu: perempuan. Beliau memiliki keyakinan kuat bahwa pendidikan, khususnya bagi kaum ibu dan calon ibu, adalah kunci kemajuan bangsa.
Sekolah Keutamaan Istri: Warisan Abadi
Karya terbesar Dewi Sartika yang menjadi warisan abadi bagi bangsa adalah mendirikan Sekolah Keutamaan Istri pada tahun 1904. Lembaga pendidikan ini didirikan khusus untuk perempuan, mengajarkan berbagai keterampilan praktis dan ilmu pengetahuan umum yang relevan untuk meningkatkan martabat dan peran sosial perempuan.
Perjuangannya membuka mata masyarakat bahwa perempuan berhak dan mampu mendapatkan pendidikan yang layak. Dedikasi beliau dalam memperjuangkan hak-hak pendidikan wanita di Jawa Barat diakui secara nasional.
- Gelar Nasional: Berkat jasa-jasa luar biasa dalam pendidikan, Dewi Sartika dianugerahi gelar Pahlawan Nasionalpada tahun 1966.
Kisah Dewi Sartika menjadi inspirasi bagi para guru, khususnya Guru Wali, yang perannya saat ini sangat penting dalam mendampingi dan memberdayakan seluruh siswa—baik laki-laki maupun perempuan—sesuai dengan prinsip pendidikan inklusif dan berkesadaran yang diwariskan oleh para pahlawan pendidikan bangsa.