Prioritas Keselamatan Siswa: Kemendikdasmen Tetapkan Pembelajaran Darurat di Sumatra, Otoritas Jadwal Ujian Diserahkan ke Daerah
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan terjaminnya kelangsungan proses belajar mengajar bagi lebih dari seribu satuan pendidikan yang terdampak musibah banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa keselamatan siswa dan keberlanjutan pembelajaran tetap menjadi prioritas utama, namun kebijakan operasional sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah daerah karena kondisi lapangan yang unik di setiap wilayah.
Kemendikdasmen mengimplementasikan model pembelajaran darurat yang fleksibel:
- Model Pembelajaran: Kombinasi pembelajaran secara luring dan daring, serta penyesuaian jadwal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
- Fasilitas Sementara: Untuk sekolah dengan kerusakan berat, Kemendikdasmen telah menyiapkan dan mulai mendistribusikan 74 buah tenda sekolah darurat.
- Otoritas Daerah: Terkait pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS), Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyerahkan kewenangan penuh penentuan jadwal dan penundaan kepada dinas pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota. “Tidak ada arahan penundaan yang seragam. Mereka paling memahami kesiapan sekolah dan kondisi warga belajar,” tegas Mu’ti.
Kemendikdasmen telah menyalurkan bantuan finansial dan materiel yang signifikan sebagai langkah tanggap darurat:

Saat ini, Kemendikdasmen bersama dinas pendidikan dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah sedang mengumpulkan data terperinci mengenai tingkat kerusakan. Data ini akan menjadi dasar utama untuk prioritas rehabilitasi dan revitalisasi sekolah-sekolah terdampak pada tahun anggaran 2026.