Reformis Pendidikan Islam: Mengenang KH Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah

Setelah membahas kontribusi Ki Hadjar Dewantara dan Dewi Sartika, sorotan sejarah pendidikan nasional berlanjut pada sosok KH Ahmad Dahlan (1868-1923). Lahir dengan nama Muhammad Darwis di Yogyakarta, beliau adalah seorang ulama sekaligus reformis yang mengubah wajah pendidikan Islam di Indonesia.

Kontribusi monumental KH Ahmad Dahlan adalah mendirikan Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam besar yang hingga kini aktif bergerak di tiga bidang utama: pendidikan, kesehatan, dan sosial.

Mengintegrasikan Islam, Modernitas, dan Ilmu Pengetahuan

Pada masanya, KH Ahmad Dahlan menyadari adanya stagnasi dalam sistem pendidikan tradisional. Beliau berkontribusi besar dalam pengembangan sistem pendidikan modern berbasis Islam melalui Muhammadiyah.

Fokus utamanya adalah mengajarkan Islam yang relevan dengan modernitas dan ilmu pengetahuan. Ini diwujudkan dengan:

  • Pembaruan Kurikulum: Mengintegrasikan pelajaran agama dengan mata pelajaran umum (sains dan humaniora) yang diajarkan di sekolah-sekolah modern.
  • Aksesibilitas: Membuka sekolah-sekolah bagi masyarakat luas, bukan hanya kalangan bangsawan.

Melalui sekolah-sekolah Muhammadiyah, beliau berhasil menunjukkan bahwa ajaran Islam dapat berjalan beriringan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Warisan beliau—yaitu sekolah, universitas, rumah sakit, dan panti asuhan—terus menjadi pilar penting yang mendukung pembangunan sumber daya manusia di Indonesia, sejalan dengan semangat Kemendikdasmen dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan bermutu.

You may also like...