Tiga Karakteristik Utama Pembelajaran STEM
Sejalan dengan fokus Kemendikdasmen pada digitalisasi dan literasi AI, metode pembelajaran STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) menjadi kunci dalam implementasi kurikulum. Untuk memastikan efektivitasnya, penting bagi para pendidik untuk memahami karakteristik inti dari pembelajaran STEM.

Karakteristik pembelajaran STEM adalah:
- Penyelesaian Masalah Kontekstual
- Integrasi Lintas Disiplin Ilmu
- Praktik Saintifik dan Engineering
Tujuan Implementasi STEM: Menciptakan Solusi Nyata
Mengacu pada tujuan implementasinya secara umum, karakteristik pembelajaran STEM pada dasarnya diarahkan untuk:
Menerapkan dan mengintegrasikan pengetahuan antarsubjek yang diperoleh dari kegiatan belajar di kelas dalam menciptakan solusi terhadap masalah-masalah nyata di kehidupan sehari-hari melalui praktik saintifik dan engineering (Bybee, 2013).
Hal ini menegaskan bahwa pembelajaran STEM bukan hanya mengajarkan mata pelajaran secara terpisah, melainkan melatih siswa untuk:
- Berpikir Holistik: Menghubungkan konsep-konsep dari Fisika, Matematika, dan Teknologi untuk memahami suatu masalah.
- Aplikasi Praktis: Menggunakan proses engineering (perancangan dan pembuatan) dan metode saintifik (penelitian dan analisis) untuk menghasilkan inovasi yang berfungsi dalam konteks nyata.
Pemanfaatan Papan Interaktif Digital dan perangkat AR (seperti yang didukung Assemblr EDU) sangat relevan dalam pembelajaran STEM, karena membantu siswa memvisualisasikan masalah kontekstual dan menguji solusi mereka secara interaktif.