Integrasi Disiplin Ilmu: Implementasi Bertahap Pembelajaran STEM Intrakurikuler
Setelah mengidentifikasi karakteristik intinya—penyelesaian masalah kontekstual dan praktik engineering—Kemendikdasmen kini menjabarkan bagaimana pembelajaran STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) diimplementasikan secara praktis dalam konteks intrakurikuler.

Pembelajaran STEM dalam konteks intrakurikuler secara esensial adalah mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam satu kegiatan pembelajaran. Integrasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih holistik dan relevan bagi murid, sejalan dengan kurikulum yang menuntut siswa menjadi pencipta solusi.
Tiga Perspektif Integrasi Lintas Disiplin
Integrasi lintas disiplin dalam STEM dapat dilakukan dengan berbagai perspektif, tergantung pada tingkat kedalaman dan kompleksitas materi yang diajarkan:
- Multidisipliner: Disiplin ilmu diajarkan secara terpisah namun dikaitkan dengan satu tema umum.
- Interdisipliner: Disiplin ilmu memiliki konsep yang tumpang tindih dan diajarkan secara terpadu, menghilangkan batas-batas mata pelajaran.
- Transdisipliner: Pembelajaran berpusat pada masalah nyata (real-world problem) dan menggunakan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu, bahkan yang di luar kurikulum formal, untuk menciptakan solusi.
Implementasi Melalui Tiga Komponen Utama
Implementasi pembelajaran STEM yang terintegrasi ini dijalankan secara bertahap dan sistematis melalui tiga komponen utama yang harus diperhatikan oleh guru di setiap jenjang:
- Perencanaan: Guru merancang unit pembelajaran yang mengintegrasikan tujuan dari beberapa mata pelajaran untuk memecahkan satu masalah kontekstual.
- Pelaksanaan: Guru membimbing siswa melalui praktik saintifik dan engineering, mendorong kolaborasi, dan memfasilitasi penggunaan teknologi (seperti Papan Interaktif Digital).
- Asesmen: Penilaian tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses berpikir, kemampuan pemecahan masalah, dan keterampilan kolaborasi siswa.
Dengan kerangka implementasi yang jelas ini, diharapkan guru dapat memaksimalkan potensi pembelajaran STEM untuk menumbuhkan kemampuan berpikir logis dan analitis yang penting bagi penguasaan Koding dan AI di masa depan.